
Hai, hello.. apa kabarnya hari ini? semoga sehat selalu. Kejadian berikut terjadi sekitar bebrapa waktu ke belakang, kira-kira antara awal tahun 2020 hingga pertengahan 2021. Emangnya apa sih black hole attack itu? prasaan baru denger deh. Haha iya,, ini hanya istilah pribadi saya sendiri, maklum lah, saya mah emang gitu orangnya. π
Mungkin bahasa umumnya panic attack atau anxiety kali ya, rasa cemas yang berlebihan. Atau bisa jadi mental disorder lainnya? kayak depresi, bipolar? gak tau lah, saya kurang paham masalah kejiwaan.
Dalam rentang waktu tersebut di atas saya mengalami 3,5 kali serangan black hole attack. Saya menyebutnya black hole attack karena hati, jiwa ini serasa hampa disedot black hole, namun disaat yang bersamaan, hati ini terasa penuh sesak oleh kekhawatiran, kekesalan, kemarahan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan dan lain-lain sehingga membuat susah bernafas, literally, seriusan, beneran.
Serangan black hole ini terjadi mungkin karena akumulasi perasaan yang di-suppressed selama bertahun-tahun, jadi tatkala ketemu pemicunya, maka jebol lah pertahanan mental dari serangan black hole.
FIRST ATTACK
Serangan pertama lebih ke amarah yang tidak terlampiaskan. Jika pernah nonton hunter x hunter versi tahun 1999, ada adegan di mana Hisoka berkata “harus diledakkan”, gak tau di episode berapa lupa,. Di situ hasrat membunuh nya terpendam cukup lama, dan semakin lama dia memendam keinginan untuk membunuhnya, maka perilaku haus darahnya semakin tidak terkontrol, tapi begitu “diledakkan” atau di lampiaskan deh tuh hasrat membunuhnya, dia langsung tenang lagi. correct me if i’m wrong.
Pemicunya marriage thing. Every marriage goes through some sh*t at least one time. Ga ada itu namanya adem ayem kayak sayur asem (eh?) riak-riak kecil pasti ada lah. But I don’t wanna let you guys know what the sh*t is, tapi intinya masalah distrust each other.
Well disitu hati saya sesak dengan amarah dan tidak bisa dilampiaskan, jadinya malah tersiksa sendiri. π
SERANGAN KE DUA
Serangan black hole yang kedua lebih “santai” dan sepele. Kekhawatiran yang berlebihan. pemicu nya sederhana, anak bungsu saya masih belum bisa baca, padahal udah mau naik kelas 3. Gimana nanti keadaannya di sekolah? bisa ngikutin pelajaran nggak? di bully gak sama temen-temennya karna belum bisa baca? trus kalo dibully gimana kesehatan mentalnya? apakah ambyar, mendendam atau kah cuek aja? Karena terlalu berlebihan memikirkan hal-hal yg receh seperti ini, negara api pun menyerang serangan panik pun menyerbu, melepaskan ratusan peluru dari gatling gun. Gomu-gomu no : gatling gun…!!! yang menyeruak memenuhi relung dada yang sempit ini. Lhoh kok jadi ke sini..??
Tapi setelah banyak baca tentang parenting dan kemampuan tiap anak itu beda-beda, dan masih dalam tahap wajar, perasaan penuh sesak di dalam dada ini hilang dengan sendirinya. Alhamduillah dengan support dan latihan yang intens, sekarang udah bisa baca, walaupun kalo diibaratkan lomba lari, yang lain udah nyampe 100 meter, dia baru 10 meter, ketinggalan jauh. Tapi kalau melihat kemampuan anak yang beda-beda, dan terdapat 9 kategori kecerdasan, Well masih tergolong wajar sih.
SERANGAN KE TIGA
Serangan black hole yang ketiga ini bisa dibilang serangan terparah dari semuanya. Entahlah, at some point, and some how, i just felt lonely. Lonely itu beda dengan alone, yaa, walaupun ada kemiripan, tapi di sekeliling orang banyak, seseorang bisa saja merasa lonely.
Well, being alone sebenernya gak masalah sih buat saya, karena toh saya orangnya emang introvert, and that’s what introvert guys do right?, malah lebih suka segala sesuatunya dikerjakan sendiri dan sendirian. Kalo ada orang lain malah jadi canggung. Misal ngobrol berdua atau ngumpul-ngumpul gitu, saya ngerasa awkward, pengennya kabur dan menikmati kesendirian, catet ya, kesendirian, bukan kesepian.
Dan kesepian atau loneliness ini yang bahaya. Bisa memicu suicidal tendency. Saya cukup banyak nonton film di mana si korban merasa lonely, baik karena dikucilkan atau dianggap “beda”, kalo gak kuat mental, bisa-bisa suicidal atau malah jadi kriminal. mungkin dari sini lah ada istilah “loneliness kills more people than cancer” mungkin lho yaaa..
Lonely yang saya rasakan di dalam dada begitu kosong, begitu hampa, namun seperti udara yang ditiupkan ke dalam balon, bagaikan air mengalir yang mengisi tiap celah yang ia lewati, memenuhi dan menyesakkan dada. it’s like a huge hole that’s been punched through the chest. Kalau mau dideskripsikan, mungkin Bella’s depression describes best. Perhatikan pada menit ke 1:34. Yup, that’s what i felt. Perasaan sesak di dada, mau dikeluarin susah, ditahan makin nyesek.
Lucu nya, pada menit ke 1:41 di sebelah kanan frame, ada Anna Kendrick pake baju ijo tosca belang-belang, yang 9 tahun kemudian di tahun 2018, di film simple favor menyebutkan kalimat “i’m lonely, i think loneliness probably kills more people than cancer”. Yaaahahaa,, lonely nya nular 9 tahun kemudian. π
Lhoh kok malah ngomongin film sih..? π
Saya inget kata-kata “i can’t be alone right now” dari seseorang yang dikucilkan sebelum ditemukan meninggal gantung diri di film Joe Bell. Lhahh…?? film lagi.. eh tapi film yang ini dari kisah nyata lho, serius, googling aja.
Intinya kalau ngeliat orang merasa kesepian, samperin, ajak hang out, kasih perhatian.
Lhah yang lonely kan dirimu bang..??
Oiyaa ya… wahahaha… π
Di saat-saat kritis seperti ini, talk to someone is the most effective medicine, to know that someone is caring for you is nice and warming.
So, i texted my crush. Just one simple word. “Hey”. Untungnya dia langsung me-reply pesan saya dengan kata “hey” juga. Tumben, soalnya biasanya dan hingga saat ini, pesan text whatsapp saya dicuekin, status nya online, tapi pesan saya tetep centang abu. Saya nanyanya kapan, dijawabnya beberapa hari kemudian, bahkan kadang gak dibales sama sekali. hiks. Anyway, pada saat itu, that simple “hey” is more than enough to ease the storm, perasaan berkecamuk di dalam dada seakan diredam dengan perhatian dan respons positif. Knowing that she was there for me is nice. Tapi sekarang di ghosting, antara ada dan tiada π.
THE THIRD AND A HALF ATTACK.
Serangan kali ini, masih merupakan sisa-sisa dari serangan ketiga. That “hey” hanya meredam, tidak menghilangkan atau menyembuhkan.
Pada suatu malam, serangan black hole kambuh lagi. Bingung dan gak tau harus ngapain, dengan dada sesak saya ambil wudhu dan sholat dua raka’at, Pada surat Al-fatihah yang pertama saya nangis terisak-isak, gak tau kenapa, ngalir begitu aja, saya keluarin semua melalui tangisan sambil menghadap Rabb, saya baca baca’an sholat dengan sangat pelan, sujud agak lama, dan amazingly di raka’at kedua, perasaan yang menyesakkan dada yang teramat sangat sesak, berangsur-angsur hilang, diiringi dengan hadirnya perasaan nyaman, tenang, lega dan damai.
That was the BEST cry i’ve EVER had. Tangisan yang meluluhkan semua kekhawatiran, menghilangkan segala kerisauan, mencairkan segala kebekuan, tangisan yang sangat, sangat melegakan dada. Rasanya jadi plong aja gitu, enteng, kosong. Kosong yang nyaman dan damai.
Ternyata emang sandaran yang paling bisa diharapkan dan diandalkan hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Alhamdulillah hingga saat ini tidak ada serangan black hole lagi, i hope.
Have you ever had a black hole attack ?
Saya akhiri dengan Hole in my soul.
Enjoy the readingβ¦
Ara59