Hai, hello.. apa kabarnya hari ini? semoga sehat selalu. Kalo sesuatu udah tua, pasti ada aja masalahnya. Salah satunya motuba milik ayah saya. Kijang kapsul tahun 1997. Meskipun sejauh ini belum ada masalah yang berarti, paling hanya seal master rem yang getas dimakan usia, dan fast moving parts lainnya, kijang kapsul ini terbilang minim maintenance.
Tapi keanehan bin janggal saya temui pada jarum indikator bensin atau fuel meter atau fuel gauge nya.
Terkadang jarumnya mentok di posisi “E”, padahal bensin masih banyak. Kadang normal, kadang malah seperti kesurupan. Jarum bergerak liar ke-kiri dan ke kanan kayak abis nenggak extacy 10 butir.
Saya masih belum tau penyakitnya apa dan di mana? dan bagaimana cara ngebenerinnya. Sampai saat ini dibiarkan begitu saja dulu, walaupun jarum nempel di E, tapi kalo bensin masih ada, indikator fuel warning ngga nyala, jadi saya berpatokan pada fuel warning light aja….
Setelah googling, diketahui sebab jarum bensin ngaco atau error. saya copy saja dari tribun
1.Paling sering dijumpai adalah pelampung di dalam tangki. Pada pelampung, terdapat kumparan. Nah, karena usia mobil sudah 5 tahun, kumparan ini mulai lemah. Hasilnya, tentu tidak bisa mengirimkan sinyal yang akurat ke kumparan pada jarum indikator di dasbor.
2. Penyebab lainnya karena karatan. Sehingga, tuasnya tidak bisa mengikuti ketinggian posisi cairan bensin. Disebabkan kualitas bahan bakar atau karena keseringan tangki dari keadaan minim bahan bakar. Karena minim, saat panas terjadi proses penguapan yang menimbulkan air di dalam tangki. Dalam keadaan tangki kosong, maka air yang menempel di tangkai pelampung ini membuat karat. Sehingga pelampung tidak bergerak.
3. Kumparan pada jarum penunjuk yang sudah lemah atau bahkan putus. Semakin lemah, maka akurasinya berkurang. Meski mendapatkan sinyal dari pelampung di tangki, tapi karena kumparan sudah lemah, maka tak mampu menggerakkan jarum sesuai instruksi kumparan yang ada pada pelampung.
4. Terlalu sering parkir dalam kondisi menanjak atau menurun. Padahal, desain carport tak semuanya landai. Beberapa perumahan mendesain lantai carport dengan posisi menanjak. Bila pelampung masih normal, tak masalah. “Tapi bila pelampung lemah, posisi parkir ini bisa menyebabkan indikator kacau karena pelampung tak bisa kembali meskipun mobil sudah tidak miring lagi,” tambah Ode.
5. Kerap mencopot jarum indikator juga bisa menimbulkan masalah. Hal ini bisa ditemui pada mobil yang sudah menggunakan indikator spidometer jenis indiglow. Kadang, saat memasang jarum indikator bensin terlalu keras, atau sebaliknya terlalu pelan sehingga tidak pas. Terlalu keras menyebabkan jarum susah bergerak. Bila terlalu pelan, saat kumparan bergerak, jarum tidak ikut berputar karena tidak tertancap dengan sepurna.
6. Untuk jenis digital seperti diaplikasi pada Toyota Vios atau Nissan Evalia, banyak ditemui indikator error sesat setelah parkir di tanjakan. Itu sudah biasa. “Bukan karena pelampungnya tidak benar, tapi karena sistem digital memang kurang responsif. Biasanya, setelah melaju beberapa meter di jalan, indikator akan kembali normal,” tutup mekanik humoris ini.
Artikel lengkapnya klik di sini.
Berikut video fuel meter yang error..
Klik video
Berdasarkan daftar penyebab ngaconyo jarum fuel meter di atas, saya simpulkan mungkin masalahnya ada di pelampung dan kumparannya, atau kumparan si jarum meteran bensin itu sendiri. Tapi karna untuk mbetulinnya tampak susah dan repot, harus bongkar dashboard kalau yg error di fuel meter, dan harus bongkar tangki kalao yg error pelampungnya, dan itu butuh waktu dan biaya yang ngga dikit.
Tapi karna warning light fuel low masih berfungsi dengan baik, jadi sementara ini saya berpatokan sama warning light aja, kalo tanda pom udah nongol, itu brarti bensin udah wajib diisi. Setau saya sih, kalau warning light sudah muncul, bensin yg tersisa tinggal 10 liter lagi, bener ngga ya..?
Enjoy the reading…
Ara59
Hi… let’s be friend…
e-mail : dawn_alliance@yahoo.co.id
whatsapp : +62816581958