aradea59.com

Hai, hello.. apa kabarnya hari ini? semoga sehat selalu. Hujan deras kemarin, sedari sore hingga malam nampaknya menyisakan trauma tersendiri buat saya dan Ilsa.

Sekitar jam 4 sore, langit mulai mendung dan perlahan awan memeras tubuhnya sendiri dan mengeluarkan butiran-butiran air dari badannya yang lembut untuk kemudian membasahi bumi. Nampaknya kandungan air di tubuh awan sangat banyak sekali, sehingga sampai jam 8 malam pun, hujan tidak menunjukan tanda-tanda akan berhenti.

CIPRATAN AIR

Saya pulang dengan rain suit terpasang dan siap menerjang ribuan hingga jutaan butiran-butiran air hujan yang jatuh dari langit.

saya nggak setega itu yaa..

Saya sangat menikmati riding selama perjalanan. Jalanan sepi karena kebanyakan pada #DiRumahAja, ditambah hujan deras pula, jadi jalanan sepi. Walaupun hujan, tapi riding pace saya agak ngebut (old habit die hard), dan saya senang sekali melibas genangan air dengan speed agak tinggi untuk membuat cipratan air muncrat layaknya jet ski membelah air di lautan (tentunya kondisi jalan kosong ya, kalo ada orang, saya ngga tega).

V-BELT SELIP

Karena keasyikan ngebut, saya tiba di jalanan yang di pinggir nya ada kali atau got berukuran besar, dan karna hujan deras sedari sore, kali tersebut tidak bisa menampung curahan hati  air hujan yang begitu derasnya, hingga akhirnya air pun meluap menggenangi seluruh ruas jalan. Bahasa gampangnya, banjir.

Kontur di jalan ini naik turun, karena ada bagian yang udah dicor beton, tapi masih ada ruas yang lebih rendah, jadi kondisinya tinggi, rendah, tinggi lagi rendah lagi, dan tinggi lagi.

Saat speeding di coran beton yang pertama, saya asyik-asyik aja, namun kaget karena luapan air dari kali sudah menutupi seluruh badan jalan, dan akhirnya saya menerjang genangan air disektor rendah pertama. Hingga di pertengahan, saya merasa ada yang tidak beres dengan pace motor saya, gas sudah di puntir agak dalam dan suaranya menggerung tapi kok jalannya ngga nambah ya,,,?

Saya jalan pelan sambil memperkirakan apa yang terjadi dengan motor saya. Saya lepas gas, mesin masih nyala, nggak ada gejala brebet, berarti kemungkinan mesin masih aman. Lalu saya putar gas, mesin meraung tapi ban nggak muter. Fixed. Ini mah blok CVT nya kemasukan air, jadinya V-belt licin dan tidak bisa menarik atau pun ditarik pulley. Selip.

konstruksi blok CVT nmax. foto : carmudi

Sesampainya di sektor tinggi ke dua, saya melipir dulu di depan bengkel shock breaker yang sudah tutup, dan meng-adjust kacamata saya yang burem kena air hujan dan embun yang dihasilkan hawa panas tubuh saya.

SEMRIWINGG…

Setelah selesai meng-adjust kaca mata dan dengan disertai hawa dingin semriwing yang menusuk selangkangan saya, (asyem ternyata jahitan di celana jas hujannya agak terbuka, jadi air hujan menyelinap masuk dan membuat underwear saya basah kuyup,, brrrrrr… semriwinggg,,,) ada pemotor lain yang ikutan berhenti dan menanyakan ke saya, “di depan dalem nggak..?” saya jawab “nggak tau, v-belt saya udah selip, mau istirahat dulu”

Nggak berapa lama, lewat seekor kucing mio menerjang banjir, yang kalo saya perkirakan, merendam blok CVT nmax namun belum sampai menyentuh box filter udara.

batas aman nmax melewati banjir, walaupun Vbelt selip, tapi jangan sampai box filter terendam, bisa water hammered

Pada saat itu saya berfikir, “wah mio aja bisa lewat, masak nmax ngga bisa..?” itu yang ada dipikiran pada saat itu, kondisi hujan deras dan cangcut basah mengaburkan daya analisis saya. Tanpa pikir panjang, eeh,, sempet siihh, sekali dua kali terlintas untuk puter balik, tapi nggak tau ya, kok kebanyakan orang, termasuk saya pasti memilih lanjut terus, hajar bleeehh…!!

Dengan memindai kontur jalan, saya nekat menerjang banjir dengan asumsi jalan yang saya lewati agak lebih tinggi. Dengan suara menggerung karna V-belt selip, tapi masih bisa jalan walaupun pelan, saya maju perlahan, hingga di suatu tempat, gas saya tambah tapi ban bener-bener nggak muter,,, ngueeengggg…!!! V-belt bener-bener selip parah ini, kemungkinan blok cvt sudah terendam.

Reflek saya langsung turun dan mendorong motor, air segara membanjiri sepatu boot saya, dan merendam kaki saya. sesampainya di sektor tinggi yang ketiga, saya diamkan dulu, dan standar tengah, sembari mencet-mencet selang pembuangan air di blok cvt. dengan mesin tetap menyala.

selang pembuangan air

V-belt akhirnya mendapatkan grip nya kembali, namun hanya sedikit, yang penting bisa jalan dulu aja, soalnya rumah udah deket sekitar 200 -300an meter.

TANJAKAN

Cilakanya,,, sebelum gerbang komplek, terdapat jembatan dengan sudut elevasi sekitar 25-30°, saya sudah ambil ancang-ancang dengan memutar handle gas lebih dalam, tapi percuma, roda tidak mau berputar sesuai kitiran mesin, lagi ngambek.

Terpaksa turun lagi, ngedorong lagi, nanjak pulak. Sampai di puncak, berhenti sebentar untuk nangkep nafas, dan disapa satpam, “kenapa motornya pak?’, “v-belt selip pak, banjir di sono” jawab saya, sambil menunjuk ke arah lokasi banjir tadi. Setelah itu meluncur turun.

BOX FILTER AMAN

Segera setelah mematikan mesin, saya langsung copot-copot jas hujan, pakaian dan langsung mandi air hangat. Setelah nyaman, langsung saya bongkar box filter udara untuk memastikan apakah ada air yang menelusup masuk ke ruang filter udara, ternyata kering, fiuuhh, aman, jadi masalahnya udah pasti tinggal V-belt nya aja.

Afdolnya sih langsung bongkar dan keringkan blok cvt, dan juga untuk mengecek komponen-komponen yang ada di blok cvt, karena jika seal kruk as bocor atau getas, air akan bisa masuk ke dalam mesin melalui celah tersebut, namun apa daya, jika dibongkar, besok ngga bisa ngantor, ya sudah, opsi terbaik adalah membiarkan ilsa semalaman, dan masuk minum secangkir kopi panas, lalu tidur.

NORMAL KEMBALI

Besok paginya saat hendak berangkat ngantor, V-belt masih selip. gas udah diputer tapi ban ngga mau muter banyak. Sempet mau order ojol, tapi setelah gas dipanteng di 20 kpj, perlahan v-belt udah mulai kering, grip v-belt udah kembali, dan berhasil lewat tanjakan cinta. Selama perjalanan, saya riding selow aja, sekalian mengembalikan avg fuel consumption yang ngedrop karna gas meraung tapi ban nggak muter.

Setelah seharian dijemur di parkiran kantor, sepertinya kondisi blok cvt udah kering, walaupun sebenernya harus dibongkar untuk memastikan. Pulangnya saya coba riding agresif, mayan bisa nyentuh 70 an kpj, artinya v-belt udah normal, walaupun kalo liat dari segi umur kilometer sih, harusnya udah ganti baru.

Tetapi suara belt nya jadi kasar, mungkin karena gesekan antara pulley dan karet belt lengket kali yak…? judulnya emang udah kudu ganti.

BLOK CVT NMAX TIDAK KEDAP

Kenapa mio kok bisa berhasil menerobos banjir sedangkan nmax tidak bisa…? Itu karena konstruksi blok cvt nmax memang dibuat ada lubang, fungsinya mungkin untuk mendinginkan “jeroan” CVT, jadi tidak pelak jika ketemu genangan yang agak tinggi, air sudah pasti mengalir masuk ke blok cvt. Sedangkan blok cvt mio mungkin lebih kedap.

CMIIW.

Berikut penjelasannya..

link

Enjoy the reading…

Ara59

Hi… let’s be friend…

e-mail : dawn_alliance@yahoo.co.id

whatsapp : +62816581958